Probe / Penunjuk THT Plasma invasif minimal untuk Operasi Otolaringologi (THT)

Probe / Penunjuk THT Plasma invasif minimal untuk Operasi Otorhinolaryngology (THT)

Indikasi Penggunaan

Probe Plasma PLA401 diindikasikan untuk ablasi, reseksi, dan koagulasi jaringan lunak dan hemostasis pembuluh darah di urologi, toraks dan intraperitoneal, laparoskopi, operasi otorhinolaringologi (THT), termasuk: operasi artroskopi, bedah toraks dan laparoskopi invasif minimal, adenoidektomi, kista, operasi kepala, leher, mulut, dan sinus, mastoidektomi, miringotomi dengan kontrol perdarahan yang efektif, penyumbatan saluran napas hidung dengan pengurangan turbinat hidung hipertrofik, indikasi nasofaring / laring termasuk prosedur trakea, polipektomi laring, dan debulking lesi laring, massa leher, papiloma keloid, penyusutan palatal submukosa, penyusutan jaringan submukosa, tonsilektomi (termasuk tonsil palatina), uvulpalatoplasty tradisional (RAUP), tumor, dan jaringan di uvula / langit-langit lunak untuk pengobatan mendengkur.
Ini dimaksudkan untuk prosedur yang menggunakan media konduktif, seperti saline normal.

Gambar Detil

fitur

Probe Plasma PLA401 memiliki panjang yang dirancang sesuai dengan persyaratan klinis untuk membuatnya lebih mudah mencapai hipertrofi postnaris selama adenoidektomi.Poros probe sedikit fleksibel untuk memenuhi persyaratan klinis.

Item Pemeriksaan Produk Seri PLA

Keunggulan Produk

1. Keamanan: Dibandingkan dengan metode bedah tradisional (seperti: pisau listrik, laser), arus tidak mengalir melalui tubuh manusia, suhu permukaan kerja hanya 40 ° C hingga 70 ° C, dan jaringan di sekitarnya tidak terlalu rusak secara termal.Saat digunakan dalam rentang energi yang direkomendasikan, kedalaman pemotongan dan ablasi dikontrol ke ≤50μm.
2. Minimal Invasif: Dibandingkan dengan metode bedah tradisional (seperti pisau listrik, laser), panasnya lebih sedikit, mengurangi kerusakan termal jaringan, mengurangi waktu penyembuhan luka, mengurangi pendarahan luka dan pembentukan bekas luka.
3. Efisiensi Tinggi: Dibandingkan dengan metode bedah tradisional (seperti: pisau listrik, laser), nyeri pasien selama pembedahan berkurang secara signifikan, dan kejadian peradangan pasca operasi berkurang secara signifikan.Selama pembedahan, dokter menghentikan pendarahan saat pemotongan, dan tidak membutuhkan alat hemostasis lainnya.